
Dari iris tuak bapak Klemens Langobelen bisa menghidupi keluarganya
jadi bapak klemens langobelen memilih tinggal di kebun parek berama istrinya karena dia merasa lebih nyaman dan tidak ingin tergantung pada anak-anaknya.kebun parek menjadi tempat yang ideal bagi mereka untuk menikmati kehidupan yang sederhana dan damai.
Dengan tinggal di parek, bapak klemens bisa terus melakukan kegiatan yang dia sukai, seperti mengiris tuak dari pohon lontar untuk menjualnya dan penghasilan dari menjual tuak tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. bapak klemens memiliki 4 pohon lontar yang dijadikan untuk iris tuak,selain 4 ini masi banyak pohon lontar di kebun bapak klemens
jadi bapak klemens bisa menghasilkan 2-3 geleng tuak dengan kapasitas 5liter setiap harinya, bahkan sedang banyak bisa mendapatkan 8 geleng tuak kapasitas 5liter. kalau lagi banyak tuaknya tidak terjual habis bisa di gunakan untuk memebuat arak dengan cara disuling. bapak klemens punya tempat dan alat suling, bapak klemens juga bisa membuatnya sendiri.proses sulingnya membutuhkan 3 geleng tuak dengan kapasitas 5liter akan menghasilkan satu setengah botol 600ml, proses ini membutuhkan waktu dari pagi hingga sore hari,proses ini tergolong murah karena menggunakan bahan bakar kayu api.
1 geleng tuak 5liter di hargai dengan 25.000 dan 1 botol arak 600ml di hargai dengan 50.000. dalam satu hari bapak klemens bisa menjual 2-3 geleng tuak dan mendapatkan pemasukan sebesar 50.000-75.000,jadi dalam sebulan bapak klemens bisa mendapatkan pemasukan sebesar 1.500.000-2.250.000 dengan waktu kerja lebih kurang 2 jam seharinya
dari penghasilan 1.500.000-2.250.000 perbulan bapak klemens bisa menghidupi keluarganya hanya dengan mengiris tuak,selain mengiris tuak bapak klemens juga mengisi waktu kosongnya dengan bertani dan beternak.
apakah setelah membaca kisah dari bapak klemens anda tertarik untuk menjadi pengiris tuak atau hanya sekedar peminum tuak?
penulis : Ariel penikmat tuak
