Kopi Lomblen Dan Mimpi Anak Muda Pembaharu

anak-anak muda lembata telah tumbuh besar sepanjang sejarah bersama kopi dan kisah- kisah yang terus diulang. Terkenal sebagai kabupaten dengan cuaca yang cenderung kering dan panas, nyatanya tanah lomblen menyimpan beberapa sudut sejuk yang menjadi rumah tempat kopi hidup dan ambil bagian dari kehidupan masyarakat lembata. kopi melebur menyatu menjadi bagian dari hampir semua aspek kehidupan masyarakat lembata. kopi hitam dengan aroma hangus khas periuk tanah yang di proses secara tradisional menjadi standar selera para pencinta kopi lomblen.

sejauh ini masyarakat lembata mengonsumsi kopi produksi luar pulau yang beredar di pasaran setempat, harga kopi di pasaran bervariasi tergantung kualitas dan merek kopi. cita rasa kopi yang beredar di pasaran biasanya sedikit gosong, beberapa merek menambahkan sedikit gula sebagai penambah rasa. selain kopi yang di jual di pasaran beberapa elemen masyarakat mengonsumsi kopi lokal yan mereka panen di kebun sendiri atau membeli kopi biji mentah di pasaran untuk di sangrai sendiri. meski peredaran kopi lokal di lembata tergolong minim namun beberapa petani di lembata masih mempertahankan perkebunan kopi yan diwariskan turun temurun bahkan mengembangkan usaha perkebunan biji kopi khas lembata untuk di edarkan dan di jual keluar. beberapa petani bekerja sama dengan pemerintah untuk mempertahankan usaha tersebut tanpa memikirkan eksistensi kopi khas lembata yang seharusnya di pertahankan sebagai warisan identitas lembata.

zaman bergerak dan kopi perlahan bertukar menjadi tren yang di gandrungi anak muda termasuk anak-anak negeri paus. namun tak dapat di pungkiri bahwa tren ini tidak sejalan dengan eksistensi kopi khas lembata, anak-anak muda cenderung menikmati kopi luar daerah yang beredar di pasaran atau kopi lokal dari beberapa pulau di sekitar lembata yang telah lebih dahulu eksis. anak-anak lembata bahan mungkin asing dengan kopi sendiri atau mungkin tak pernah mengira di tandus teriknya lembata kopi bahkan bisa bertumbuh.

kopi, trend, dan identitas lembata yang sudah seharusnya di pertahankan telah menumbuhkan kepedulian dari anak-anak muda lembata yang mencintai kopi sebesar mereka mencintai lembata. kepedulian itu melahirkan ” kopi lomblen ” kopi bubuk yan di produksi oleh anak muda komunitas tana tawa dengan memperhatikan beberapa standar agar hasil produksi tetap mempresentasikan cita rasa khas kopi lembata yan tetap bisa di nikmati semua kalangan namun tetap sehat karena di sangrai secara higenis dengan memperhatikan tingkat kematangan kopi hingga medium dan tidak hangus.

kopi lomblen di produksi dengan biji kopi yang di ambil dari petani lokal di “belek”, suatu dataran tinggi di pulau lembata. biji kopi khas belek ini memberi rasa aroma bunga ( floral ), coklat, dan jamur ( earthy ), setelah di cicipi. kopi lomblen lahir dari perjalanan panjang para anak muda pembaharu yang peduli akan keberadaan cita rasa kopi khas lembata yang hampir punah di gerus zaman, tentunya dengan niat baik untuk membuka lapangan pekerjaan bagi anak muda dan memberi ruang belajar untuk menumbuhkan minat anak muda terhadap keberadaan produk lokal dan menumbuhkan jaring bisnis di pulau lembata.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *